Kapibara yang Sempat Mangkir dari KBBI
Photo by David Valentine on Unsplash
Di tengah deretan kata yang menghuni Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ada satu hewan yang sebelumnya mangkir dalam kamus ini: kapibara. Meski sebelumnya tidak terdaftar secara eksplisit dalam KBBI, keberadaan kapibara, yang merupakan rodentia terbesar di dunia, menarik perhatian para pecinta hewan dan alam.
Kapibara berasal dari Amerika Selatan dan sering dijuluki sebagai “anjing air raksasa.” Mereka memiliki tubuh besar dan bulu yang lebat, menjadikannya salah satu hewan yang unik dan menarik di dunia satwa liar. Sayangnya, keunikannya tampaknya belum mencapai lembaran kamus yang menjadi pedoman bahasa kita sehari-hari.
Meski sempat mangkir namun saat ini kata kapibara telah ada dalam KBBI. Ia selalu menjadi fokus perbincangan di kalangan para peneliti, pengamat alam, dan pecinta hewan. Sifat sosial kapibara, yang hidup dalam kelompok besar dan bersahabat dengan berbagai spesies, menjadi daya tarik tersendiri. Pemandangan kapibara berendam di air atau bersantai di tepi sungai telah menjadi gambaran khas dari keindahan alam Amerika Selatan.
Bahkan jika KBBI tidak mengakui keberadaan kapibara, dunia maya menyediakan wadah untuk mendiskusikan dan memahami hewan yang menarik ini. Para peneliti zoologi menyediakan informasi tentang habitat, perilaku, dan peran ekologis kapibara dalam ekosistem alaminya. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana hewan ini berinteraksi dengan lingkungannya.
Ketidakadaan beberapa istilah dalam KBBI mengajarkan kita pentingnya melampaui batasan-batasan kamus tradisional. Lalu, apakah boleh menggunakan istilah yang belum pernah ada dalam KBBI? Untuk menjawab problem tersebut kita perlu mengetahui terlebih dahulu tentang fungsi kamus.
Dalam tulisan yang berjudul “Leksikografi Indonesia: Konsep Dasar, Fungsi, Isi dan Jenis Kamis”, Sujarno menyebut bahwa fungsi kamus adalah menghimpun kosakata yang ada dalam suatu bahasa. Sementara itu, secara spesifik pada KBBI, Muhadjir Effendy dalam “Sambutan dan Prakata KBBI Edisi Kelima” menulis:
“Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terekam semua fakta kebahasaan yang meliputi perkembangan makna dan konsep yang masuk bersamaan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi“.
Faktanya, jumlah kata terus bertambah. Kamus pun tidak sanggup menangkap semuanya. Bahkan, jika bisa memasukkan semua kata yang muncul pada hari ini, ia masih harus bekerja lagi esok.
Kembali lagi pada kehadiran kapibara yang eksotis. Keunikan biologisnya menjadi pengingat bahwa kekayaan alam dan kehidupan dapat melebihi apa yang dapat diukur oleh kata-kata dalam kamus. Pencarian pengetahuan tentang kapibara membawa kita ke sumber-sumber lain, tempat di mana kita dapat menghargai keberagaman hayati dan keindahan alam.
Gabung dalam percakapan